Cara menanam jeruk bali dengan sederhana

Cara menanam jeruk bali dengan sederhana

Penamaan jeruk bali memang tak ada kaitannya dengan pulau dewata, namun entah sejak kapan, oleh siapa dan kenapa jeruk besar ini diberikan nama jeruk bali.
Manis, asam dan sedikit ada rasa getir, mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan rasa jeruk bali. di indonesia sendiri jeruk ini terbagi beberapa jenis, antara lain Jeruk bali Nambangan, Jeruk bali Sri Nyonya, dan Jeruk bali Madura atau bageng.
Tanaman ini cocok di tanam di daerah tropis dengan cahaya matahari yang cukup, seperti di pulau jawa antara lain sering di jumpai di kabupaten Madiun, Magetan, Pati, Bageng, Madura.
Nah, bagi anda yang suka dengan buah ini dan ingin menanam nya di rumah, berikut beberapa cara menanam jeruk bali yang bisa dijadikan salah satu pedoman :

1. Lahan.
Sama seperti hendak menanam ketela, pengolahan tanah pertama dengan menggemburkan tanah dan membuat bedegan, namun jika hendak menanam di sekitar rumah, maka tanam lah pada lahan yang cukup mendapat sinar matahari.

2. Pembibitan.
Seperti yang saya tanam di depan rumah, bibit jeruk bali biasanya memang diperoleh dengan cara mencangkok. adapun cara mencangkok jeruk bali, pilih induk yang baik dan sehat, serta pilih cabang yang sudah pernah berbuah, hal ini dimaksudkan agar cangkokan nantinya bisa cepat berbuah. namun jika anda memilih untuk membeli bibit di toko tanaman, maka pilihlah tanaman yang ada buah nya. atau minimal sedang berbunga.

3. Penanaman.
Untuk penanaman pada lahan/ladang, hal-hal yang harus di persiapkan antara lain
a. Membuat Lubang, buatlah lubang dengan ukuran minimal 50 cm x 50 cm x 50 cm. lubang di buat lebih besar agar dapat menampung campuran pupuk lebih banyak.
b. Pupuk, membuat campuran pupuk dan tanah dengan perbandingan 1:1, kemudian pupuk tersebut di masukkan kedalam lubang yang sudah di buat seperti penjelasan di atas.
c. Tanam, masuk kan jeruk kedalam lubang, dan timbun dengan tanah secara pelan pelan agar jeruk nantinya bisa berdiri tegak
d. Penopang, berikan kayu / bambu sebagai penopang tanaman jeruk, penopang bisa di hilangkan jika jeruk sudah benar benar tumbuh dengan kuat dan diperkirakan tidak akan roboh jika tertimpa angin atu hujan serta gangguan lainnya.

4. Perawatan.
jeruk bali bukan lah tanaman yang sulit dalam perawatan nya, bahkan jika di biarkan saja tanaman ini mampu berbuah, namun untuk  mendapatkan hasil yang baik, maka perlu dilakukan perawatan seperti
a.  Penyiraman, lakukan penyiraman pada awal penanaman sehari sekali, setelah tanaman tumbuh dengan subuh dan akar sudah kuat, penyiraman sudah tidak diperlukan lagi, namun jika kemarau dan tanah benar-benar kering, lakukan penyiraman setiap pagi maupun sore
b. Pemupukan, pemupukan dilakukan saat baru menanam dengan pupuk kandang, setelah 2 bulan, lakukan pemupukan dengan pupuk kandang lagi. setelah tanaman tumbuh, gunakan Urea dan pupuk organik agar daun dapat tumbuh lebat dan hijau.
c. Hama, pada umumnya hama pada jeruk yang sering timbul adalah ulat daun dan penggerek batang. untuk ulat daun, lakukan penyemprotan pada daun yang grepes dengan inteksidisa yang bisa anda beli di toko pertanian. sedangkan untuk penggerek batang gunakan Furadan 3G dengan cara mencangkul tanah di sekitar tanaman, kemudian taburkan furadan dan siram dengan air.

5. Panen.
panen biasanya sudah dapat di lakukan saat tanaman berumur 28 - 36 tahun, namun tergantung dari varietasnya. rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun.

bagaimana, tertarik untuk menanam  jeruk bali ? selamat mencoba.




No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top